Kerajaan Tanjungpura: Jejak Peradaban Hindu-Buddha di Kalimantan Barat
Kerajaan Tanjungpura adalah salah satu kerajaan kuno yang pernah berdiri di wilayah Kalimantan Barat. Kerajaan ini memiliki peran penting dalam sejarah Nusantara, terutama sebagai pusat penyebaran agama Hindu-Buddha. Selain itu, Tanjungpura berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan internasional yang menghubungkan Nusantara dengan pedagang dari India, Cina, dan wilayah Asia Tenggara lainnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas asal-usul, kejayaan, kehidupan masyarakat, serta pengaruh dan peninggalan kerajaan ini terhadap sejarah dan budaya Kalimantan.
1. Asal-Usul Kerajaan Tanjungpura
A. Nama dan Lokasi
Nama “Tanjungpura” berasal dari kata “tanjung,” yang berarti daratan yang menjorok ke laut, dan “pura,” yang berarti kota atau tempat suci dalam bahasa Sanskerta. Kerajaan ini terletak di sekitar Sungai Kapuas dan wilayah pesisir Kalimantan Barat. Posisi ini strategis karena mendukung perkembangan ekonomi berbasis perdagangan dan pelayaran.
B. Awal Berdirinya
Kerajaan Tanjungpura didirikan pada abad ke-8 M, bersamaan dengan penyebaran agama Hindu-Buddha di wilayah Kalimantan. Kerajaan ini diperkirakan berdiri sebagai penerus kerajaan-kerajaan kecil yang telah ada sebelumnya, dengan pengaruh kuat dari kerajaan-kerajaan besar di Jawa seperti Sriwijaya dan Majapahit.
2. Sistem Pemerintahan dan Kehidupan Sosial
A. Struktur Pemerintahan
Tanjungpura adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha dengan sistem pemerintahan monarki. Raja dianggap sebagai wakil dewa di bumi dan memegang kekuasaan absolut. Para brahmana memainkan peran penting dalam ritual keagamaan dan nasihat politik, sedangkan rakyat biasa bertugas sebagai petani, pedagang, atau pengrajin.
B. Kehidupan Sosial
Masyarakat Tanjungpura hidup dalam struktur sosial yang terinspirasi dari agama Hindu. Sistem kasta memengaruhi pembagian peran dalam kehidupan masyarakat, tetapi terdapat interaksi yang harmonis antara penduduk setempat dengan para pedagang asing.
3. Perekonomian dan Perdagangan
A. Sumber Ekonomi Utama
Kerajaan Tanjungpura mengandalkan pertanian sebagai sumber utama ekonomi, dengan hasil bumi seperti padi, rempah-rempah, dan hasil hutan lainnya. Lokasi geografisnya memungkinkan pertanian yang subur berkat aliran Sungai Kapuas.
B. Perdagangan Maritim
Sebagai kerajaan pesisir, Tanjungpura menjadi pusat perdagangan yang menghubungkan pedagang India, Cina, dan Asia Tenggara. Komoditas seperti rempah-rempah, emas, dan kapur barus menjadi barang dagangan utama yang diminati di pasar internasional.
4. Kejayaan Kerajaan Tanjungpura
A. Hubungan dengan Kerajaan Sriwijaya
Pada masa kejayaan, Tanjungpura menjalin hubungan erat dengan Sriwijaya sebagai bagian dari jaringan perdagangan dan budaya di Nusantara. Sriwijaya yang dikenal sebagai pusat maritim besar memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan agama dan budaya di Tanjungpura.
B. Peninggalan Budaya Hindu-Buddha
Pengaruh Hindu-Buddha sangat kuat di Tanjungpura, tercermin dalam peninggalan seperti candi, prasasti, dan tradisi lokal yang masih bertahan hingga kini. Kehadiran brahmana dari India juga memperkuat posisi agama Hindu sebagai landasan budaya.
5. Perubahan dan Pengaruh Islam
A. Proses Islamisasi
Pada abad ke-15, pengaruh Islam mulai masuk ke Tanjungpura melalui pedagang dan ulama dari Jawa dan Melayu. Proses ini mempercepat peralihan budaya dan agama di kerajaan, menggantikan Hindu-Buddha sebagai kepercayaan utama masyarakat.
B. Transformasi menjadi Kesultanan
Tanjungpura bertransformasi menjadi kesultanan setelah masuknya Islam. Nama kerajaan ini kemudian dikenal sebagai Kesultanan Tanjungpura, yang terus bertahan hingga masa kolonial Belanda.
6. Peninggalan Kerajaan Tanjungpura
A. Prasasti dan Artefak
Beberapa peninggalan arkeologis seperti prasasti dan artefak ditemukan di sekitar wilayah Kalimantan Barat. Artefak ini menjadi bukti keberadaan kerajaan dan peran pentingnya dalam penyebaran agama Hindu-Buddha.
B. Warisan Tradisi dan Budaya
Tradisi seperti seni tari, musik, dan upacara adat di Kalimantan Barat memiliki jejak pengaruh dari Kerajaan Tanjungpura. Beberapa elemen budaya Hindu-Buddha masih dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Kerajaan Tanjungpura adalah salah satu bagian penting dari sejarah Nusantara yang menunjukkan dinamika peradaban kuno di Kalimantan. Dengan keberadaannya sebagai pusat penyebaran Hindu-Buddha, Tanjungpura menjadi simbol awal integrasi budaya lokal dengan pengaruh luar. Meskipun kerajaan ini telah berubah menjadi kesultanan Islam, warisan budaya dan sejarahnya tetap hidup dalam tradisi masyarakat Kalimantan Barat.
Melalui penelitian lebih lanjut, Tanjungpura dapat memberikan wawasan mendalam tentang peradaban awal Indonesia dan perannya dalam membentuk identitas bangsa.